Saturday, September 24, 2011

Payung Teduh



Resah

Aku ingin berjalan bersamamu
Dalam hujan dan malam gelap
Tapi aku tak bisa melihat matamu

Aku ingin berdua denganmu
Diantara daun gugur
Aku ingin berdua denganmu
Tapi aku hanya melihat keresahanmu

Aku menunggu dengan sabar
Diatas sini melayang-layang
Tergoyang angin , menantikan tubuh itu





Cerita Tentang Gunung dan Laut

Aku pernah berjalan disebuah bukit
Tak ada air
Tak ada rumput
Tanah terlalu kering untuk ditapaki
Panas selalu menghantam kaki dan kepalaku

Aku pernah berjalan diatas laut
Tak ada tanah
Tak ada batu
Air selalu merayu
Menggodaku masuk ke dalam pelukannya

Tak perlu tertawa atau menangis
Pada gunung dan laut
Karena gunung dan laut
Tak punya rasa

Aku tak pernah melihat gunung menangis
Biarpun matahari membakar tubuhnya
Aku tak pernah melihat laut tertawa
Biarpun kesejukkan bersama tariannya




Berdua Saja

Ada yang tak sempat tergambarkan oleh kata
Ketika kita berdua
Hanya aku yang bisa bertanya
Mungkinkah kau tahu jawabnya

Malam jadi saksinya
Kita berdua diantara kata
Yang tak terucap
Berharap waktu membawa keberanian
Untuk datang membawa jawaban

Mungkinkah kita ada kesempatan
Ucapkan janji takkan berpisah selamanya




Kita adalah Sisa-Sisa Keikhlasan yang Tak Diikhlaskan


Kita tak semestinya berpijak diantara

Ragu yang tak berbatas

Seperti berdiri ditengah kehampaan

Mencoba untuk membuat pertemuan cinta



Ketika surya tenggelam
Bersama kisah yang tak terungkapkan
Mungkin bukan waktunya
Berbagi pada nestapa
Atau mungkin kita yang tidak kunjung siap

Kita pernah mencoba berjuang
Berjuang terlepas dari kehampaan ini
Meski hanyalah dua cinta
Yang tak tahu entah akan dibawa kemana

Kita adalah sisa-sisa keikhlasan
Yang tak diikhlaskan
Bertiup tak berarah
Berarah ke ketiadaan
Akankah bisa bertemu
Kelak didalam perjumpaan abadi


Payung teduh, mungkin namanya masih terasa asing di telinga. Band yang satu ini emang punya ciri khas yang mellow dan adeeem banget didengernya. Gue sendiri pertama kali tau payung teduh kebetulan di acara musik yang diadain anak FIB UI di Perpustakaan Pusat hari jumat lalu. Dan mungkin rasanya seperti jatuh cinta pada pendengaran pertama, sekali denger langsung sukaaa. 

Thursday, September 22, 2011

Persamaan dalam Ketidaksamaan


saya, kamu, dia, mereka, tidak akan pernah benar-benar persis sama. lingkungan. tempat tinggal. cara hidup. pengalaman. kesukaan. ketidak-sukaan, pasti akan ada bedanya. berbeda itu pasti. apa yang saya suka dan saya mau ada dalam pikiran saya, terserah maunya saya. begitu pun, kamu juga. jadi, adakah yang salah dengan menyukai sesuatu atau melakukan hal-hal tidak kamu suka dan tidak kamu lakukan?


dan ya, saya sendiri pun lupa. kalau pada dasarnya apa yang ada dalam diri kita ini berbeda, harusnya saya juga memaklumi pikiran kamu yang yang tidak sama dengan saya. pikiran bahwa mungkin bagi kamu, menyamakan sesuatu antara seseorang dengan orang lain itu sah-sah saja.


persepsiku. persepsimu.
sesungguhnya, kita ini sama. sama-sama memiliki ketidak-samaan.